Perkembangan Psikologi Remaja
Pada umumnya remaja didefinisikan sebagai masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.
Setiap tahap perkembangan manusia biasanya dibarengi dengan berbagai tuntutan psikologis yang harus dipenuhi, demikian pula pada masa remaja. Sebagian besar pakar psikologi setuju, bahwa jika berbagai tuntutan psikologis yang muncul pada tahap perkembangan manusia tidak berhasil dipenuhi, maka akan muncul dampak yang secara signifikan dapat menghambat kematangan psikologisnya di tahap-tahap yang lebih lanjut. Berikut ini merupakan berbagai tuntutan psikologis yang muncul di tahap remaja, berdasarkan pengalaman penulis selama menjadi pendidik.
Remaja dapat menerima keadaan fisiknya dan dapat memanfaatkannya secara efektif
Sebagian besar remaja tidak dapat menerima keadaan fisiknya. Hal tersebut terlihat dari penampilan remaja yang cenderung meniru penampilan orang lain atau tokoh tertentu. Misalnya si Dewi merasa kulitnya tidak putih seperti bintang film, maka Dewi akan berusaha sekuat tenaga untuk memutihkan kulitnya. Perilaku Dewi yang demikian tentu menimbulkan masalah bagi dirinya sendiri dan orang lain. Mungkin Dewi akan selalu menolak bila diajak ke pesta oleh temannya sehingga lama-kelamaan Dewi tidak memiliki teman, dan sebagainya.
Remaja dapat memperoleh kebebasan emosional dari orang tua
Usaha remaja untuk memperoleh kebebasan emosional sering disertai perilaku “pemberontakan” dan melawan keinginan orang tua. Bila tugas perkembangan ini sering menimbulkan pertentangan dalam keluarga dan tidak dapat diselesaikan di rumah , maka remaja akan mencari jalan keluar dan ketenangan di luar rumah. Tentu saja hal tersebut akan membuat remaja memiliki kebebasan emosional dari luar orangtua sehingga remaja justru lebih percaya pada teman-temannya yang senasib dengannya. Jika orang tua tidak menyadari akan pentingnya tugas perkembangan ini, maka remaja Anda dalam kesulitan besar. Hal yang sama juga dilakukan remaja terhadap orang-orang ‘yang dianggap sebagai pengganti orang tua’, guru misalnya.
Remaja mampu bergaul lebih matang dengan kedua jenis kelamin
Pada masa remaja, remaja sudah seharusnya menyadari akan pentingnya pergaulan. Remaja yang menyadari akan tugas perkembangan yang harus dilaluinya adalah mampu bergaul dengan kedua jenis kelamin maka termasuk remaja yang sukses memasuki tahap perkembangan ini. Ada sebagaian besar remaja yang tetap tidak berani bergaul dengan lawan jenisnya sampai akhir usia remaja. Hal tersebut menunjukkan adanya ketidakmatangan dalam perkembangan remaja tersebut.
Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri
Banyak remaja yang belum mengetahui kemampuannya. Bila remaja ditanya mengenai kelebihan dan kekurangannya pasti mereka akan lebih cepat menjawab tentang kekurangan yang dimilikinya dibandingkan dengan kelebihan yang dimilikinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa remaja tersebut belum mengenal kemampuan dirinya sendiri. Bila hal tersebut tidak diselesaikan pada masa remaja ini tentu saja akan menjadi masalah untuk perkembangan selanjutnya (masa dewasa atau bahkan sampai tua sekalipun).
Memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma
Skala nilai dan norma biasanya diperoleh remaja melalui proses identifikasi dengan orang yang dikaguminya terutama dari tokoh masyarakat maupun dari bintang-bintang yang dikaguminya. Dari skala nilai dan norma yang diperolehnya akan membentuk suatu konsep mengenai harus menjadi seperti siapakah “aku” ?, sehingga hal tersebut dijadikan pegangan dalam mengendalikan gejolak dorongan dalam dirinya. Maka penting bagi orang tua dan orang-orang ‘yang dianggap sebagai pengganti orang tua’ untuk mampu menjadikan diri mereka sendiri sebagai idola bagi para remaja tersebut.
Selain berbagai tuntutan psikologis perkembangan diri, kita juga harus mengenal ciri-ciri khusus pada remaja, antara lain:
• Pertumbuhan Fisik yang sangat Cepat
• Emosinya tidak stabil
• Perkembangan Seksual sangat menonjol
• Cara berfikirnya bersifat kausalitas (hukum sebab akibat)
• Terikat erat dengan kelompoknya
Secara teoritis beberapa tokoh psikologi mengemukakan tentang batas-batas umur remaja, tetapi dari sekian banyak tokoh yang mengemukakan tidak dapat menjelaskan secara pasti tentang batasan usia remaja karena masa remaja ini adalah masa peralihan.
Pada umumnya masa remaja dapat dibagi dalam 2 periode yaitu:
1. Periode Masa Puber usia 12-18 tahun
a. Masa Pra Pubertas: peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal pubertas. Cirinya:
• Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi
• Anak mulai bersikap kritis
b. Masa Pubertas usia 14-16 tahun: masa remaja awal. Cirinya:
• Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya
• Memperhatikan penampilan
• Sikapnya tidak menentu/plin-plan
• Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib
c. Masa Akhir Pubertas usia 17-18 tahun: peralihan dari masa pubertas ke masa adolesen. Cirinya:
• Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai sepenuhnya
• Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remaja pria
2. Periode Remaja Adolesen usia 19-21 tahun
Merupakan masa akhir remaja. Beberapa sifat penting pada masa ini adalah:
• perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis
• mulai menyadari akan realitas
• sikapnya mulai jelas tentang hidup
• mulai nampak bakat dan minatnya
Dengan mengetahui berbagai tuntutan psikologis perkembangan remaja dan ciri-ciri usia remaja, diharapkan para orangtua, pendidik dan remaja itu sendiri memahami hal-hal yang harus dilalui pada masa remaja ini sehingga bila remaja diarahkan dan dapat melalui masa remaja ini dengan baik maka pada masa selanjutnya remaja akan tumbuh sehat kepribadian dan jiwanya.
Permasalahan yang sering muncul sering kali disebabkan ketidaktahuan para orang tua dan pendidik tentang baerbagai tuntutan psikologis ini, sehingga perilaku mereka seringkali tidak mampu mengarahkan remaja menuju kepenuhan perkembangan mereka. Bahkan tidak jarang orang tua dan pendidik mengambil sikap yang kontra produktif dari yang seharusnya diharapkan, sehingga semakin mengacaukan perkembangan diri para remaja tersebut. Sebuah PR yang panjang bagi orang tua dan pendidik, yang menuntut mereka untuk selalu mengevaluasi sikap yang diambil dalam pendidikan remaja yang dipercayakan kepada mereka. Dengan demikian, diharapkan para orang tua dan pendidik dapat memberikan rangsangan dan motivasi yang tepat untuk mendorong remaja menuju pada kepenuhan dirinya.
Senin, 15 Desember 2008
Perkembangan Remaja
Diposting oleh zaky di 03.59 0 komentar
Sabtu, 13 Desember 2008
JARINGAN TUMBUHAN
Berdasarkan sifatnya jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional (terus menerus membelah). Ciri-ciri meristem misalnya sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi, berdinding tipis, protoplasma banyak, vakuola kecil, inti besar, plastida belum matang dan berbentuk sama ke segala arah.
a. Meristem Primer
- berkembang dari sel embrional
- letaknya pada kuncup, ujung akar, batang dan cabang
- fungsinya memungkinkan akar dan batang bertambah panjang (pertumbuhan primer)
b. Meristem Sekunder
- berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengalami differensiasi dan spesialisasi
- terdapat pada kambium
- fungsinya memungkinkan batang bertamch besar (pertumbukan sekunder/melebar)
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa merupakan jaringan yang terbentuk dari hasil diferensiasi dan spesialisasi sel-sel jaringan meristem.
Berdasarkan bentuk dan fungsinya jaringan permanen sebagai berikut:
a. jaringan epidermis, terdapat di permukaan organ tubuh tumbuhan.
b. jaringan parenkim, umumnya sel-sel besar, kaya akan ruang antara sel, disebut sebagai jaringan dasar. Pada daun ada 2 macam yaitu parenkim palisade dan parenkim bunga karang (spons)
c. jaringan penyokong, mengokokoh berdirinya tubuh tumbuhan, diantaranya jaringan kolenkim dan sklerenkim
d. jaringan pengangkut, terdiri atas floem dan xilem.
skip to main | skip to sidebar
Di Indonesia terdapat beberapa jenis tumbuhan langka (jambu monyet, durian burung, kemiri, aren, sawo kecik, endana dan lain-lain).
Kategori yang menyebabkan tumbuhan disebut langka yaitu punah (extinct), genting (endangered), rawan (vulnerable), jarang (rare) dan terkikis (indeterminate).
Untuk menjaga kelestariannya, tanaman langka dapat dibudidayakan melalui perbanyakan dengan biji, stek dan mencangkok.
Bagian-bagian organ pada tumbuhan
1. Akar
a. Epidermis (kulit luar)
Terdiri atas selapis sel yang letaknya rapat dan tidak terdapat ruang-ruang antarsel. Sel-sel epidermis yang letaknya satu garis dengan berkas xilem mengalami modifikasi membentuk bulu akar. Bulu-bulu akar berfungsi menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah.
b. Korteks
Terdiri atas beberapa lapis sel yang berdinding tipis serta susunanya tidak rapat. Banyak terdapat ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran gas.
c. Endodermis
Jaringan endodermis merupakan batas terdalam lapisan korteks, terdiri sel-sel endodermis mengalami penebalan dari lignin atau suberin, yang bersifat impermiabel. Penebalan dinding sel tersebut tampak seperti pita yang mengililingi dinding sel dan disebut pita kapsari.
d. Silinder Pusat/Stele
Merupakan bagian yg terdapat di sebelah dalam endodermis. Batas terluar dr silinder pusat terdiri atas jaringan periskel yg mudah dibedakan dari jaringan lainnya. Sel-sel periskel yg berhadapan dg berkas xilem bersifat meristematis & mampu membentuk akar cabang. B'dasarkan sifat tersebut periskel disebut juga perikambium.
2. Batang
a. Epidermis
Terdiri atas selapis sel yg tersusun rapat tanpa ruang-ruang antarsel. Dinding sel-sel epidermis yg berbatasan dg udara mengalami penebalan gabus & dilapisi kutikula.
b. Korteks
Terdapat di sebelah dalam epidermis. Bagian korteks yg berbatasan dg epidermis terdiri atas sel-sel kolenkim yg berfungsi sbg penyokong. Sedangkan bagian ke arah dalam diisi dg sel-sel parenkim.
c. Endodermis
Merupakan lapisan yg menjadi batas antara korteks & silinder pusat/stele. Pd tumbuhan b'biji tertutup sel-sel endodermis mengandung zat tepung shg disebut sarung tepung/floeterma.
d. Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian batang yg t'letak paling dlm. Lapisan terluar dr silinder pusat dsbt periskel/perikambium. Di sebelah dalamnya t'dpt jaringan parenkim dg berkas pembuluh pengangkut yg tdr atas xilem & floem. Ikatan xilem t'letak b'dampingpan dg ikatan floem, xilem di sblh dlm, sdgkan floem menghadap ke arah luar (tipe kolateral).
3. Daun
Merupakan bagian tumbuhan yg biasanya b'bentuk lembaran pipih, hijau, & b'fungsi sbg tmpt pembuatan makanan bagi tumbuhan melalui proses fotosintesis.
Struktur anatomi daun: epidermis, parenkim palisade & spons, & jaringan pengangkut.
4. Bunga
Merupakan alat reproduksi pd angiospermae. Struktur dasar bunga: calyx, corolla, stamen, pistilum.
Proses Pengangkutan Pada Tumbuhan
1. Pengambilan zat-zat oleh tumbuhan dari lingkungan
Untuk kelangsungan hidupnya tumbuhan memerlukan beberapa zat. Zat yang diperlukan tumbuhan diambil dari lingkungan sebagian besar berupa:
- O2 dan CO2 dari udara diambil melalui daun
- air dan mineral dari dalam tanah diambil melalui ujung akar dan bulu-bulu akar.
Bagi tumbuhan tingkat rendah, pengambilan zat-zat dapat dilakukan oleh permxkaan tubuhnya. Kemampuan tumbuhan mengambil zat-zat dari lingkungan dilakukan dengan cara difusi, osmosis dan transpor aktif.
2. Pengangkutan air dan mineral
a. pengangkutan ekstravaskular, yaitu pengangkutan yang terjadi di luar berkas pengankut. Pengankutan ini terjadi pada akar dimulai dari bulu akar→epidermis→korteks→endodermis→perisikel, terus ke xylem akar.
Pengangkutan ini dibedakan menjadi:
1) jalur simplas, transpor melewati plasmodesmata.
2) jalur apoplas, transpor melewati dinding serta ruang antarsel.
b. Pengangkutan Intravaskuler
Yaitu pengangkutan yang berlangsung dalam berkas pengangkut. Dalam pengangkutan air, air diangkut dari xylem akar ke xylem batang dan diteruskan ke daun. Sedangkan pengangkutan hasil fotosintesis melalui pembuluh tapis atau floem.
Tenaga yang menyebabkan terjadinya pengangkutan ini ialah:
1) Tekanan akar, timbul karena pergerakan air secara osmosis, ketika bulu akar menyerap air dari dalam tanah.
2) Daya kapilaritas, terjadi karena daya dorong, hidrasi pada dinding xylem dan daya kohesi air.
3) Daya isap daun, ditimbulkan oleh adanya transpirasi dari daun dan fotosintesis.
3. Pengangkutan hasil fotosintesis melalui pembuluh Tapis (Floem)
Pengangkutan zat organik hasil fotosintesis, diangkut melalui pembuluh floem menuju seluruh bagian tumbuhan yang memerlukan. Pengangkutan ini disebut translokasi dan bersifat bidireksional, artinya pada saat yang sama dapat menuju ujung atau pangkal batang (dua arah).
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pengangkutan
Air yang diangkut oleh xilem digunakan untuk fotosintesis dan transpirasi. Kecepatan transportasi diatur oleh transpirasi pada stomata dan dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, misalnya kelembaban suhu, cahaya, angin dan kandungan air tanah
Diposting oleh zaky di 03.20 0 komentar

